WahanaNews-Depok | Aksi joget-joget anggota DPRD Kota Depok menjadi sorotan. Kritik atas aksi joget-jogetan itu itu ramai dikritik.
Momen tersebut menjadi sorotan setelah videonya viral di media sosial (medsos).
Belakangan diketahui aksi joget-jogetan itu terjadi seusai rapat paripurna dalam rangka HUT ke-23 DPRD Depok.
Baca Juga:
Jalan Margonda Depok Terkena Banjir Setinggi 40 Cm
Dalam video yang beredar, tampak anggota DPRD memakai pakaian adat tradisional berjoget. Mereka merekam aksi tersebut menggunakan ponselnya.
Di dalam video, terdengar lagu 'Selamat Ulang Tahun' dari band Jamrud mengalun yang kemudian membuat anggota DPRD berjoget.
Aksi joget-jogetan itu menuai sorotan. Warganet menilai para anggota DPRD Kota Depok tak prihatin di saat pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM).
Baca Juga:
Situasi Darurat di Depok, Hubungi Call Center 112
Warganet lain juga menilai aksi senang-senang para anggota dewan tidak memikirkan soal potensi naiknya harga sembako sebagai buntut kenaikan harga BBM.
Ada juga warganet yang menyinggung soal kemacetan di Depok yang semestinya menjadi perhatian para wakil rakyat. Warganet mengingatkan anggota DPRD Kota Depok untuk tidak menghabiskan anggaran untuk senang-senang.
Wakil Ketua DPRD Kota Depok Tajudin Tabri mengatakan momen joget-joget anggota dewan merupakan momen HUT DPRD Kota Depok ke-23. Dia mengatakan aksi joget itu dianggap wajar karena dilakukan setelah acara selesai.
"Itu wajar saja karena ulang tahun kita. Kita pakai joget di HP, cuma begitu doang," kata Tajudin saat dihubungi, Selasa (6/9/2022).
Dia menyebut perayaan ulang tahun DPRD Depok dilakukan secara sederhana. Tak ada kemewahan, bahkan ia mengklaim makan-makan pun tak ada.
"Coba mana ada makan-makan kemarin, tidak ada makan prasmanan. Kita sangat-sangat hemat, sangat-sangat mengetahui kondisi masyarakat," kata Tajudin.
Dia mengatakan perayaan tersebut absen dua tahun karena pandemi COVID-19. Dia mengatakan video yang beredar di medsos hanya euforia semata dan dilakukan seusai acara.
"Sebelum COVID nggak ada perayaan. Dua tahun nggak ada perayaan. Itu di HP lagi momennya. Tapi sekali lagi kita juga turut prihatin dengan kenaikan BBM," katanya.
Meski begitu, dia mengatakan DPRD Kota Depok akan memantau beragam sektor yang terimbas kenaikan harga BBM. Dia mengatakan kenaikan harga BBM merupakan kewenangan pusat.
"Masukan sudah kita berikan, tapi kenaikan BBM nggak dibahas dari awal, tiba-tiba naik. Kita pantau tetap, salah satu tugas kita juga, fungsi pengawasan," tutupnya.[zbr]