WahanaNews - Cileungsi | Harga telur yang terus merangkak naik membuat warga Bogor, Jawa Barat, khususnya ibu rumah tangga, lebih meminati telur rusak daripada berkualitas baik.
Pasalnya, harga telur rusak lebih murah Rp700 per butir dibanding yang berkualitas baik.
Baca Juga:
Makan Telur Setiap Hari? Ini Yang Terjadi pada Tubuh Kita
Berdasarkan informasi pantauan di Pasar Cileungsi, Kabupaten Bogor, Sabtu (3/12/2022), harga telur naik menjadi Rp31.000 per kilogram dibanding pekan lalu yang berkisar Rp28.000.
Para pedagang mengaku, kenaikan harga terjadi akibat permintaan terus meningkat, sementara pasokan telur justru berkurang akibat bencana gempa Cianjur.
Salah seorang penjual telur di Pasar Cileungsi, Ayu (50) mengungkapkan, para ibu kini lebih memilih telur dalam kondisi rusak karena harganya lebih murah.
Baca Juga:
Penuhi Kebutuhan Masyarakat saat Ramadhan, Babel Tambah Stok Telur 20,5 Ton
Telur rusak adalah telur yang pecah saat dikirim oleh peternak ke penjual. Satu butir telur rusak dijual Rp1.000 dan biasanya dijual per paket berisi 20 butir telur pecah dengan harga Rp20.000.
Harga tersebut lebih murah jika dibanding dengan telur utuh yang dijual Rp31.000 per kilogram. Dengan asumsi 1 kilogram berisi 18 butir, sebutir telur berkualitas baik berharga sekitar Rp1.700.
"Warga justru memilih telur pecah, karena lebih murah. Sekarang malah banyak yang inden membeli telur pecah. Satu plastik isi 20 butir, lebih dari satu kilo ini," ungkap Ayu.
Selain telur, harga bahan kebutuhan pokok lainnya, seperti beras dan minyak goreng, juga merangkak naik. Harga beras berkualitas sedang naik dari Rp9.700 per kilogram menjadi Rp10.300 per kilogram.
Harga minyak goreng curah juga naik menjadi Rp16.000 dari sebelumnya Rp14.000. Para pedagang mengaku kenaikan ini terjadi karena stok yang terbatas akibat cuaca.
Erik, pedagang beras di Pasar Cileungsi mengungkapkan, kenaikan terus terjadi karena harga dari distributor juga naik.
"Harga beras terus naik karena suplai sekarang berkurang. Suplai hanya dari Karawang, sementara dari Jawa tidak ada karena belum musim panen," ungkapnya.[mga]