Cileungsinews.id | Proses pembuatan tahu di Kabupaten Bogor masih dilakukan secara tradisional.
Wartawan berkesempatan melihat langsung proses pembuatan tahu di pabrik Tahu Bandung Ashor milik alm H. Deden Ma’sum Sidiq, yang berlokasi di Jalan Cibanteng Proyek RT 1/5, Desa Cihideung Ilir, Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor.
Baca Juga:
Panen Perdana Hasil Uji Coba Penanaman Kacang Kedelai di Kabupaten Jayawijaya, Bank Papua Lakukan Pendampingan
Para karyawan di pabrik tahu ini mengolah tahu mulai dari bahan dasar berupa kedelai hingga menjadi tahu yang siap dijual.
Proses pembuatannya diawali dengan merendam kacang kedelai direndam selama empat jam.
Setelah itu kacang kedelai yang telah direndam kemudian dicuci dan digiling.
Baca Juga:
Jelang Ramadan, Mendag Janji Harga Tahu Tempe Turun Jadi Rp 12.000 per Kg
Setelah proses penggilingan, kedelai tersebut direbus sampai mendidih di tempat seperti sumur besar dengan menggunakan bahan bakar kayu (tungku).
“Abis itu disaring, untuk memisahkan sari dan ampas kedelai kan ini kayak susu ya jadi dicampur sama air biang (seperti air cuka),” tutur Ruslan karyawan pabrik Tahu Bandung Ashor, Jumat (25/3/2022).
Setelah itu, lanjut Ruslan, sari kedelai dibersihkan dari sisa busa pemerasan.
Setelah proses penyaringan air ampas endapan sari kedelai tadi, sari kedelai dimasukkan ke dalam panci besar.
Sari kedelai digunakan untuk bahan tahu, sedangkan ampas tahu Bandung Ashor ini biasanya untuk pakan sapi.
“Airnya dibuang terus ambil acinya, baru dicetak,” jelas Ruslan.
Tahu Bandung Ashor pun siap masuk ke dalam alat mencetak.
Untuk proses pencetakan tahu menurut Ruslan membutuhkan waktu setengah jam.
“Kasih kain, lalu tahu dipres dulu biar padat,” ujar Ruslan.
Tahu yang sudah dipotong, lanjut dia, kemudian direbus dengan air mendidih yang sudah diberi kunyit, agar warna tahu menarik.
"Selain itu kunyit sendiri juga memiliki khasiat untuk kesehatan tubuh," katanya.
Menurut Ida Dahlia, pengelola pabrik Tahu Bandung Ashor, pabrik ini berdiri sejak tahun 1986 yang dirintis oleh orangtuanya.
Namun pada tahun 1994, sang ayah, Alm H. Deden Ma’sum Sidiq, memulai usaha dan tinggal di Bogor.
“Seiring berjalannya waktu, pada tahun 2002 produksi tahu dikembangkan dan resmi diberi nama Tahu Bandung Ashor,” kata Ida Dahlia.
Ida mengungkap, produksi Tahu Bandung Ashor ini perhari bisa mencapai 2 kuintal tahu.
“Untuk produksi kami dari 09.00-17.00 WIB. Penjualan biasanya sekitar Bogor aja, tidak masuk ke pasar, kalau dari pabrik harga Tahu nya Rp 7.000 per buah dengan isi 10 potong tahu,” tandas Ida. [jat]