WahanaNews Jabar-Banten | Laju pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Bogor merosot tajam selama pandemi Covid-19. Dari 5,85 persen di tahun 2019, menjadi minus 1,77 persen di tahun 2020 dan angka pengangguran naik 14 persen.
Bupati Bogor, Ade Yasin mengatakan turunnya laju ekonomi tersebut merupakan dampak daripada tingginya angka pengangguran di Kabupaten Bogor.
Baca Juga:
Polisi Klaim Aipda Ucok Pembunuh Ibu Kandung di Cileungsi Tak Dibekali Senpi
Ia mengatakan, tingkat pengangguran terbuka di Kabupaten Bogor meningkat. Dari 9,06 persen di tahun 2019 naik menjadi 14,29 persen di tahun 2020.
Tak hanya itu, hal tersebut juga berdampak pada meningkatnya penduduk miskin di Kabupaten Bogor. Dari 6,66 persen di tahun 2019, menjadi 7,69 persen di tahun 2020.
Ade mengatakan, hal tersebut merupakan pekerjaan rumah yang cukup sulit terselesaikan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor. Apalagi, hingga saat ini Pandemi Covid-19 masih terus melanda dan belum diketahui kapan akan berakhir.
Baca Juga:
Perum Perhutani Divisi Regional (Divre) Jawa Barat dan Banten Tanam Ratusan Pinus dan Damar di Hutan Kabupaten Bogor
“Ini menjadi PR kita untuk memulihkan kembali ekonomi yang terpuruk. Berbagai upaya pun telah kami lakukan baik melalui kebijakan ataupun menganggarkan secara khusus pemulihan tersebut melalui APBD,” kata Ade Yasin dikutip dari Beritasatu, Rabu (08/09/2021).
Untuk memulihkan ekonomi, Pemkab Bogor diakuinya telah melakukan berbagai upaya dengan kajian yang memfokuskan diri pada persoalan-persoalan tersebut.
“Fokusnya adalah, peningkatan daya beli, peningkatan kesempatan kerja, peningkatan produksi dan pemasaran, dan penguatan dunia usaha,” jelas Ade.
Pada tataran implementasi, upaya pemulihan ekonomi daerah, dibagi ke dalam dua jenis kegiatan yaitu berupa regulasi atau kebijakan dan berupa program kegiatan perangkat daerah.
“Beberapa kebijakan dalam rangka pemulihan ekonomi daerah di antaranya, relaksasi pajak dan kemudahan investasi, hingga memaksimalkan tenaga masyarakat sekitar dalam pelaksanaan program fisik atau padat karya,” terangnya.
Selain itu, Pemkab Bogor juga berupaya meningkatkan produksi pangan dan mendorong kemandirian ketahanan pangan keluarga. Memaksimalkan pengembangan komoditas yang tidak terdampak saat pandemi misalnya bunga, tanaman hias, ikan hias dan lain-lain. Meningkatkan peran ASN maupun masyarakat dalam program
”Bela Beli Produk UMKM”, misalnya beras Carita Makmur dan produk pertanian maupun produk UMKM lain.
Lalu, memaksimalkan peranan dunia pendidikan dan BUMD dalam mendorong pemasaran digital untuk produk UMKM dan pertanian, serta mendorong pemanfaatan lahan tidur oleh masyarakat agar lebih produktif.
“Adapun yang berupa program kegiatan, kami prioritaskan untuk memaksimalkan pengembangan produk atau jasa unggulan Kabupaten Bogor pada bidang pariwisata, ekonomi kreatif, IKM dan UMKM, pertanian, serta bidang industri dan manufaktur,” tandas Ade Yasin. (Tio)