WahanaNews-Majalengka | Seorang pria yang diduga Orang Dalam Gangguan Jiwa (ODGJ) ditemukan meninggal dunia di depan Kantor Kelurahan Majalengka Kulon, Kecamatan/Kabupaten Majalengka, Sabtu (9/7/2022) pagi.
Diduga, meninggalnya ODGJ itu akibat penyakit jantung yang dideritanya.
Baca Juga:
Cokelat dan Jason Ranti Ramaikan Djiva Fest 2024 dengan Piknik Seni
Kapolsek Majalengka Kota AKP Fiekry Adi Permana mengatakan, peristiwa itu terjadi sekitar pukul 09.30 WIB.
Pihaknya menerima laporan dari perangkat desa setempat bahwa ada seseorang yang tertidur dengan posisi terlentang di trotoar.
"Kami menerima laporan orang kelurahan bahwa ada orang dalam keadaan meninggal dunia di depan Kantor Kelurahan Majalengka Kulon sekitar pukul 09.30 WIB."
Baca Juga:
KPU Rejang Lebong Coklit Data Pemilih Pilkada 2024 Termasuk ODGJ
"Laporan itu langsung kami tindak lanjuti dan olah TKP bersama Inavis dan tim medis Puskesmas Munjul," ujar Fiekry melalui saat dikonfirmasi, Sabtu (9/7/2022).
Menurut penuturan warga, jelas dia, korban sudah tergeletak saat saksi hendak keluar rumah untuk beraktivitas.
Setelah melihat dari dekat, korban sudah dalam keadaan meninggal dunia.
"Berdasarkan hasil olah TKP dan pemeriksaan dari pihak identifikasi Polres Majalengka diperoleh hasil dari sidik jari korban atau muncul identitas korban."
"Korban atas nama Agus Mulyadi berusia 49 tahun, pekerjaan sebagai buruh yang beralamat di Dusun 02 RT 001 RW 006 Desa Ciborelang, Kecamatan Jatiwangi Majalengka," ucapnya.
Selanjutnya, pihaknya membawa jenazah ke Ruang Mayat RSUD Majalengka dan menghubungi pihak keluarga korban.
Hasil pemeriksaan medis di rumah sakit menyatakan bahwa yang bersangkutan sudah meninggal selama 6 jam terakhir dan memiliki riwayat ODGJ.
"Diperkirakan korban sudah meninggal sekitar kurang dari 6 jam dan tidak ditemukan tanda-tanda bekas penganiayaan."
"Korban diduga meninggal dunia akibat dehidrasi dan sakit jantung bawaan, dikuatkan dengan keterangan keluarga korban yg menyatakan jika korban punya riwayat ODGJ dan kabur dari rumah sejak 2 minggu yang lalu," jelas dia.
Atas kejadian tersebut, Kapolsek menyebut, pihak keluarga korban menerima sebagai musibah atau takdir. Sehingga, menolak dilakukan autopsi.
"Alhamdulillah, korban sudah diserahkan ke pihak keluarga untuk disemayamkan," katanya. [tsy]