Jabar.WahanaNews.co - Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo secara resmi melaksanakan Peluncuran Laporan Perekonomian Indonesia (LPI) Tahun 2023.
Perry Warjiyo menuturkan, penerbitan LPI merupakan wujud transparansi publik dari Bank Indonesia, sebagaimana yang diamanatkan oleh Undang-undang Bank Indonesia.
Baca Juga:
Capaian Kolaborasi Kendalikan Inflasi Pangan di Papua Barat Daya Tahun 2024, Bank Indonesia Perwakilan Papua Barat Gelar Torang Locavore
"UU tersebut juga memberikan independensi kepada Bank Indonesia untuk merumuskan dan melaksanakan kebijakan moneter, makro maupun sistem pembayaran untuk mendukung pertumbuhan ekonomi berkelanjutan," kata Perry, Kamis (1/2/2024).
"Bank Indonesia patut bersyukur atas kinerja di 2023, serta harus optimistis akan prospek pada 2024, tetapi tetap waspada. Bank Indonesia juga berkomitmen untuk terus memperkuat bauran kebijakan Bank Indonesia yang sudah dilakukan di 2023, akan diperkuat pada 2024," imbuhnya.
Selain itu, pihaknya juga akan terus memperkuat sinergi serta kolaborasi dengan semua pihak untuk bisa melangkah ke depan dengan optimistis dan waspada.
Baca Juga:
Bank Indonesia Kaltim: Pembangunan IKN Berdampak Positif pada Perekonomian Daerah
"Indonesia menjadi one of the best economic performance of the world pada 2023 lalu, di mana pertumbuhan ekonomi sekitar 5 persen. Inflasi bahkan masuk di angka empat terendah di dunia, yakni sekitar 2,61 persen," paparnya.
Perry menambahkan, pada 2024, Bank Indonesia optimistis terhadap pertumbuhan ekonomi nasional yang diprediksi lebih sedikit di atas 5 persen. Dari sisi inflasi, diperkirakan juga masih dapat terkendali sekitar angka 2,5 persen, dengan kredit bisa tumbuh hingga 12 persen dan proses digitalisasi keuangan yang tercepat di dunia.
Sementara itu, Kepala Perwakilan BI Jabar, Erwin Gunawan menambahkan, pertumbuhan ekonomi yang membaik juga bakal terjadi di Jabar. Tahun politik 2024 bahkan, menurutnya akan meningkatkan konsumsi.
"Secara historis kegiatan Pemilu akan berdampak positif bagi perekonomian. Apalagi di Jabar selain Pilpres pada Februari ini, juga akan dilanjutkan dengan Pilkada pada November mendatang. Tentu akan meningkatkan sisi konsumsi di masyarakat," ucapnya.
Selain itu, peningkatan konsumsi juga akan terjadi seiring mendekatinya perayaan hari besar keagamaan yang beriringan dengan Pilpres dan Pilgub.
"Peningkatan konsumsi dan permintaan di masyarakat harus diimbangi dengan pengendalian inflasi melalui sinergi dan kolaborasi dengan pihak-pihak terkait, termasuk dari Pemda Provinsi Jabar," pungkas Erwin.
[Redaktur: Mega Puspita]