WahanaNews - Depok | Duta Besar (Dubes) Belanda untuk Indonesia, Lambert Grijns ingin mengembangkan wisata sejarah Belanda di Depok, salah satunya sebuah Rumah Cimanggis hingga Stasiun Depok Lama.
Grijns menyatakan keinginannya untuk melakukan kolaborasi dengan Pemerintah Kota Depok untuk menggali potensi wisata sejarah di kawasan Depok Lama.
Baca Juga:
Bayi Laki-Laki Ditemukan Hidup di Selokan Depok, Lengkap dengan Ari-ari
Lambert Grijns juga mengatakan bahwa dia sudah dua kali berkunjung ke Kota Depok.
"Suatu kehormatan yang besar karena Belanda dan Depok ada hubungan yang kuat terhadap peninggalan sejarah," ujar Dubes Belanda itu dalam keterangannya, Minggu (27/11/2022), dikutip Selasa (29/11/2022).
Pria kelahiran Kota Bogor pada 1962 itu ingin mengajak Pemerintah Kota Depok hingga sektor wisata, akademisi, dan masyarakat untuk bersinergi mengembangkan potensi wisata sejarah Belanda di kota tersebut.
Baca Juga:
Ingat! FISIP UI Undang 2 Paslon Walkot Depok Diskusi, Ini Masalahnya
"Kami ingin semuanya punya peran agar peninggalan sejarah bisa lebih menarik," ujar Dubes yang fasih berbahasa Indonesia itu.
Dubes Grijns diketahui juga telah mengunjungi Rumah Cimanggis dengan didampingi Wakil Wali Kota Depok, Imam Budi Hartono. Rumah Cimanggis adalah sebuah rumah peninggalan Belanda.
Menurut Imam Budi, pengembangan kawasan Depok Lama akan dilakukan lewat kolaborasi dan revitalisasi. Mereka juga alan mengelaborasi sister city antara Kota Depok dan kota di Belanda.
Selain itu, Pemkot juga berencana menyelenggarakan Festival Budaya Belanda di Depok, yang mengadopsi kegiatan Festival Drama Depokkers (A Colonial Tale Unravels) di Belanda.
Rencana ini, kata Imam, perlu mendapat dukungan dari semua pihak, baik komunitas, akademisi, hingga unsur masyarakat dan media massa. "Agar keberadaannya dapat terus dikenal dan terjaga," singkatnya.
Ada sejumlah peninggalan sejarah Belanda di Kota Depok, misalnya Stasiun Depok Lama, bangunan di Jalan Pemuda, dan Rumah Cimanggis. Ada pula hutan raya, 23 situ, dan tiga sungai besar.
Ahli sejarah Yayasan Lembaga Cornelis Chastelein (YLCC), Boy Loen optimistis atas inisiatif Pemerintah Kota dan DPRD Depok berkolaborasi bersama akademisi hingga alumni Rotterdam Belanda dalam pengembangan potensi heritage kawasan Depok Lama.
Generasi ke-8 Kaoem Depok atau "Belanda Depok" dari marga Loen itu menuturkan, sejarah Belanda Depok yang memiliki tanah luas dan menjadi orang berada, karena mewarisi berbagai aset Cornelis Chastelein. Pada abad ke-17, Chastelein adalah tuan tanah kaya raya dan baik.
Namun pria 72 tahun itu menuturkan beberapa aset sejarah Belanda Depok tersebut kini rusak, seperti misalnya Rumah Cimanggis, atau telah beralih kepemilikan. Hal ini mengancam hilangnya nilai atau aset sejarah identitas kawasan.
"Semoga inisiatif yang baik dari pemkot dan para peneliti UI ini dapat terwujud setahap demi setahap dan dapat dukungan konstruktif dari semua pemangku kepentingan," pungkas Boy Loen.[mga]