WahanaNews – Depok | Geram lantaran tidak kunjung mendapat perhatian Pemerintah Kota (Pemkot) Depok, warga Depok menutup akses jalan Kampung Bulak Barat.
Pasalnya, jalan tersebut sudah berminggu-minggu dilanda banjir. Padahal, jalan itu merupakan akses yang menghubungkan dua kecamatan, yakni Sawangan dan Cipayung.
Baca Juga:
16 Desa di Aceh Barat Terendam Banjir, Air Capai 50 Sentimeter
Namun, lantaran warga kesal karena tidak kunjung mendapat perhatian dari pejabat setempat, warga pun menutup jalan tersebut menggunakan kain putih bertuliskan ‘Protes, Depok Kota Mati’.
Tidak hanya itu, sebuah pocong juga diikatkan di bawah kain tersebut.
Salah seorang warga setempat, Uci (52) mengatakan, penutupan dilakukan sejak Minggu, 29 Mei 2022. Alasannya, karena banjir tidak kunjung surut, sehingga membuat warga sekitar kesulitan beraktivitas.
Baca Juga:
BPBA Lapor Dua Desa di Aceh Jaya Terendam Banjir Setinggi 1,2 Meter
“Kemana-mana jadi susah, airnya tidak surut-surut, makanya lebih baik ditutup sekalian,” tegas Uci, Senin (30/5/2022).
Uci mengatakan, penutupan ini sebagai luapan emosi warga karena seolah tidak ada perhatian apa-apa dari Pemerintah Kota Depok dan membiarkan banjir menggenangi kampungnya hingga memutus akses jalan.
"Iya, ini sengaja kami lakukan sebagai bentuk kekecewaan, karena tidak ada perhatian dari pemerintah, makanya kami buat protes pakai spanduk ini agar viral," ungkapnya.
Uci mengungkapkan, wilayahnya memang sudah menjadi langganan banjir karena lokasinya yang berdekatan dengan aliran Kali Pesanggrahan. Namun banjir kali ini adalah yang terparah, karena air tak kunjung surut sudah lebih dari dua bulan. Bahkan, meski Kota Depok tak diguyur hujan, genangan air masih saja terjadi.
"Walaupun di sini tidak hujan, tetapi jika Bogor hujan kami akan terkena banjir akibat luapan Kali Pesanggrahan," tekannya.[mga]