WahanaNews Jabar | Menurut data Our World in Data per 25 Oktober 2021, baru 49% yang menerima vaksinasi dosis satu di dunia. Sedangkan untuk vaksin lengkap baru 37,7%.
Karenanya, mungkin hal ini dapat dipertimbangkan, untuk memberikan insentif pada orang-orang yang ingin divaksin.
Baca Juga:
Tembus 28 Kasus, Cacar Monyet di Jakarta Dipicu Kontak Seksual
Untuk meyakinkan lebih banyak orang, beberapa negara bagian Amerika Serikat bahkan telah mulai menawarkan insentif keuangan, seperti lotre bernilai jutaan dollar.
Padahal, secara logika, sebuah lotere hanya berakhir menguntungkan beberapa orang yang beruntung. Memberikan insentif bagi orang yang mau divaksin pun bukan ide baru.
Di masa lalu, insentif keuangan telah membantu penyebaran vaksin human papillomavirus (HPV) di Inggris.
Baca Juga:
Satu Kasus Cacar Monyet Ditemukan Kemenkes di Bandung
Awal tahun ini, beberapa eksperimen survei di AS menemukan sepertiga dari mereka yang tidak divaksinasi akan tertarik untuk mendapatkan suntikan jika mereka diberi pembayaran tunai yang jumlahnya tidak sedikit.
Hasil dari program percontohan dua minggu di North Carolina menunjukkan bahwa insentif dapat benar-benar mempengaruhi minat seseorang untuk divaksin.
Melansir wahananews.co studi dimulai di empat wilayah di negara bagian itu, di mana beberapa klinik menjamin e-money berisi uang USD 25 kepada siapa saja yang datang untuk mendapatkan vaksin Covid-19 atau membawa orang lain ke klinik untuk dosis pertama mereka.