WahanaNews Jabar-Banten | Pemerintah
Provinsi Jawa Barat menargetkan wilayahnya menjadi pusat investasi di ASEAN. Untuk
mencapai target tersebut, daerah yang memiliki 18 kabupaten dan 9 kota ini meluncurkan
Ekosistem Investasi Jabar secara daring, pada Kamis (19/8/2021).
Hal ini, dilakukan guna mendorong peningkatan
investasi dan kemudahan berusaha bagi pelaku usaha. Mulai dari usaha besar,
menengah, dan UMKM.
Baca Juga:
Keinginan Jokowi Soal Buat Pabrik di Indonesia, Ini Respons Bos Apple
"Kita bertahun-tahun menjadi pusat atau tujuan
investasi nomor satu di Indonesia. Oleh karena itu, saya targetkan kepada
seluruh yang hadir kita harus naik kelas, kita harus jadi juara satu investasi
se-Asia Tenggara (ASEAN), bukan lagi se-Indonesia. Maka semua harus
gerak," kata Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dikutip dari keterangan
tertulisnya, Jumat (20/8/2021).
Ekosistem Investasi Jabar merupakan wadah sinergi dan
terintegrasi yang berperan dalam melakukan identifikasi, mapping potensi,
peluang serta tantangan investasi, dan kemudahan berusaha bagi pelaku usaha.
Pria yang biasa disapa Kang Emil ini membeberkan,
realisasi investasi penanaman modal asing (PMA) dan penanaman modal dalam negeri
(PMDN) di Jawa Barat pada semester I 2021 mencapai Rp72,46 trilliun.
Baca Juga:
TSMC Setujui Bangun Pabrik Ketiga di Arizona, Investasi AS Meningkat
Rinciannya, realisasi PMA sebesar Rp44,27 trilliun dan
realisasi PMDN sebesar Rp28,19 trilliun. Angka ini telah mencapai 56,90 persen
dari target yang telah ditetapkan oleh Kementerian Investasi/BKPM sebesar Rp127
triliun pada 2021.
Ridwan Kamil mengatakan, identifikasi peluang
investasi juga mencakup ketersediaan infrastruktur pendukung konektivitas, yang
menghubungkan sekaligus mengoptimalkan potensi ekonomi di Jabar di wilayah utara
dan selatan.
Menurut Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan
Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Jabar Noneng Komara Nengsih, pihaknya
telah melakukan berbagai kegiatan untuk meningkatkan ekosistem investasi.