WahanaNews Jabar | Direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) asal Amerika Seikat Dr. Rochelle Walensky dalam studi penelitiannya menemukan bahwa orang yang tidak divaksinasi 11 kali lebih mungkin meninggal karena Covid-19 daripada orang yang sudah mendapat dua dosis penuh.
Data, yang dirilis Jumat (10/9/2021) menggarisbawahi “kekuatan vaksinasi,” kata Dr. Rochelle.
Baca Juga:
Dukung Estafet Keketuaan ASEAN 2024, Indonesia Beri Hibah ke Laos Senilai Rp 6,5 Miliar
Hasilnya muncul ketika varian Delta yang sangat menular, jenis dominan di Amerika Serikat, telah mendorong lonjakan kasus baru di seluruh negeri - sebagian besar di antara yang tidak divaksinasi.
"Intinya adalah, kami memiliki alat ilmiah yang kami butuhkan untuk membelokkan pandemi ini," kata Walensky kepada wartawan, melansir poskota.
“Vaksinasi berfungsi dan akan melindungi kita dari komplikasi parah Covid-19,” tambah Walensky.
Baca Juga:
DPRD Kota Depok Gelar LKPJ Wali Kota Depok Tahun 2023
“Ini akan melindungi anak-anak kita dan memungkinkan mereka untuk tetap bersekolah untuk pembelajaran langsung yang aman.”
Studi ini meninjau hampir 600.000 kasus di 13 negara bagian dari 4 April hingga 17 Juli, yang menghubungkan status vaksinasi dengan hasil, kata CDC.
Sebuah studi CDC terpisah juga dirilis Jumat menunjukkan bahwa vaksin Moderna adalah yang paling efektif untuk melindungi terhadap infeksi serius yang memerlukan rawat inap.