WahanaNews Jabar-Banten | Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat berupaya memperluas peluang pasar ekspor ke Tiongkok.
Salah satunya dengan menggali informasi dari market intellegent yang ada di negara tersebut, misalnya melalui Duta Besar RI Tiongkok dan Mongolia, Djauhari Oratmangun.
Baca Juga:
Tarif Tak Cocok, Pelanggan Habisi PSK di Apartemen Bandung
"Dalam rangka memperluas pasar ekspor kami ingin melihat peluang-peluang apa saja yang bisa dikembangkan melalui informasi dari market intellegent," kata Ridwan dari Gedung Pakuan, Kota Bandung, saat berbicara dalam Webinar bertajuk "Menembus Raksasa Perdagangan Tiongkok, The Largest Marketplace in the World", yang diinisiasi oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jabar, Kamis, 2 September 2021.
Dalam kesempatan tersebut, Dubes Djauhari turut dihadirkan untuk bertemu muka dengan sejumlah pelaku usaha, asosiasi perusahaan dan 27 Pemda di Jabar.
Ridwan berharap gambaran dan informasi dari Dubes RI untuk Tiongkok dan Mongolia mengenai potensi pasar di Tiongkok dapat dimanfaatkan oleh para pelaku industri skala besar, menengah dan UMKM di Jabar.
Baca Juga:
Sejarah Jalan Braga, Salah Satu Destinasi Wisata di Bandung
"Karena seringkali problem di kami adalah kurangnya pengetahuan pasar yang kadang-kadang tidak kami pahami secara menyeluruh sehingga Dubes bisa memberikan gambaran-gambaran atau informasi berharga," tuturnya.
Sebagai informasi, sejauh ini Jabar sudah menjalin kerja sama sister province dengan empat provinsi di Tiongkok yaitu Guangxi Zhuang, Chongqing, Sichuan dan Heilongjiang. Kerja sama yang ditandai dengan MoU tersebut akan memudahkan ekspor produk Jabar ke Tiongkok.
Menurut Ridwan, Provinsi Jabar memberikan sumbangan terbesar terhadap ekspor nasional pada Januari-Juni 2021. Nilainya mencapai USD 16,08 miliar atau 15,63 persen dari total ekspor nasional.