Selain itu, Pemkot juga berencana menyelenggarakan Festival Budaya Belanda di Depok, yang mengadopsi kegiatan Festival Drama Depokkers (A Colonial Tale Unravels) di Belanda.
Rencana ini, kata Imam, perlu mendapat dukungan dari semua pihak, baik komunitas, akademisi, hingga unsur masyarakat dan media massa. "Agar keberadaannya dapat terus dikenal dan terjaga," singkatnya.
Baca Juga:
Bayi Laki-Laki Ditemukan Hidup di Selokan Depok, Lengkap dengan Ari-ari
Ada sejumlah peninggalan sejarah Belanda di Kota Depok, misalnya Stasiun Depok Lama, bangunan di Jalan Pemuda, dan Rumah Cimanggis. Ada pula hutan raya, 23 situ, dan tiga sungai besar.
Ahli sejarah Yayasan Lembaga Cornelis Chastelein (YLCC), Boy Loen optimistis atas inisiatif Pemerintah Kota dan DPRD Depok berkolaborasi bersama akademisi hingga alumni Rotterdam Belanda dalam pengembangan potensi heritage kawasan Depok Lama.
Generasi ke-8 Kaoem Depok atau "Belanda Depok" dari marga Loen itu menuturkan, sejarah Belanda Depok yang memiliki tanah luas dan menjadi orang berada, karena mewarisi berbagai aset Cornelis Chastelein. Pada abad ke-17, Chastelein adalah tuan tanah kaya raya dan baik.
Baca Juga:
Ingat! FISIP UI Undang 2 Paslon Walkot Depok Diskusi, Ini Masalahnya
Namun pria 72 tahun itu menuturkan beberapa aset sejarah Belanda Depok tersebut kini rusak, seperti misalnya Rumah Cimanggis, atau telah beralih kepemilikan. Hal ini mengancam hilangnya nilai atau aset sejarah identitas kawasan.
"Semoga inisiatif yang baik dari pemkot dan para peneliti UI ini dapat terwujud setahap demi setahap dan dapat dukungan konstruktif dari semua pemangku kepentingan," pungkas Boy Loen.[mga]